MENU

Translator

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 31 Juli 2012

OLIMPIADE LONDON 2012: Eko Yuli Raih Medali Pertama Untuk Indonesia Dari Angkat Besi

Compact_angkat_besi


Eko Yuli Irawan Raih Medali Perunggu Cabang Angkat Besi, sementara atlet Korut, Kim Un Guk memenangkan emas cabang angkat besi kelas 62-kilogram putera, sementara Oscar Mosquera dari Kolombia dan Eko Yuli Irawan dari Indonesia merebut medali perak dan perunggu.

Dari cabang angkat besi olimpiade, Kim Un Guk memenangkan medali emas kedua bagi Korea Utara dalam cabang angkat besi hari Senin. Dia mencetak rekor dunia dengan angkatan total 327 kilogram dalam divisi 62-kilogram putra.
 
Juara dunia Zhang Jie dari Tiongkok secara mengejutkan tidak tampil di podium medali, karena harus tersingkir dan berada di posisi keempat.

Kim Un Guk menari kegirangan setelah melakukan angkatan snatch, ketika mengangkat  beban 153 kilogram dalam kesempatan ketiga, menyamai rekor dunia dan mencetak rekor baru Olimpiade.

​​Juara dunia Zhang Jie hanya berhasil mengangkat beban 140 kilogram dalam angkatan snatch, dan dua kali gagal ketika mengangkat beban 145 kilogram yang membuatnya jauh dari harapan merebut medali emas dalam jenis angkatan clean and jerk.
 
Kim, seperti dikutip dari VOA Indonesia, mengukuhkan keunggulannya dengan mengangkat beban 170 kilogram dalam kesempatan pertama clean and jerk, sebelum menambahkan beban menjadi 174 kilogram dengan tujuan memecah rekor dunia Zhang dengan total angkatan 326 kilogram. Kim berhasil mengangkat dalam kesempatan terakhirnya, penonton bertepuk tangan meriah di gedung ExCel.Center.(api)
 Sumber:http://www.bisnis.com/articles/olimpiade-london-2012-eko-yuli-raih-medali-pertama-untuk-indonesia-dari-angkat-besi

Uniknya Jalan Layang Terkeren di Amerika Serikat


Melihat jalan layang di bawah ini, dijamin bukan hanya takjub, tapi juga pasti penasaran memcobanya. Selain karena bertingkat-tingkat, jalurnya pun terlihat dirancang begitu baik seperti di Interstate 95 yang berlokasi antara Maine dan Florida. Berikut foto-fotonya:
1. Jalan layang di siang hari dengan enam tingkatan

(Sumber: weirdexistence.com)

2. Jalan layang di siang hari dengan tiga tingkatan

(Sumber: weirdexistence.com)

3. Jalan layang di siang hari bentuk melingkar

(Sumber: weirdexistence.com)

4. Jalan layang di malam hari dengan tiga tingkatan nan eksotis

(Sumber: weirdexistence.com)

Peristiwa Bersejarah Islam di Bulan Ramadhan


Bulan Ramadhan tidak sebatas sebagai bulan suci bagi umat Muslim. Dalam sejarah Islam, sejumlah peristiwa besar yang sangat menentukan dan bermakna bagi umat Muslim terjadi di bulan ini. Sedikitnya, ada 11 peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah Islam, baik klasik ataupun modern. Apa sajakah peristiwa-peristiwa tersebut?

Berikut 11 Peristiwa Bersejarah Islam di Bulan Ramadhan.

1. Pembebasan Makkah (Fathul Makkah)

Apa itu Fathul Makkah? Peristiwa Fathul Makkah adalah sebuah peristiwa di mana akhirnya Nabi Muhammad dan para sahabat berhasil menguasai Makkah dan menghancurkan berhala-berhala di sekitarnya. Sehingga Ka'bah kembali suci. Peristiwa ini bermula dari perjanjian Hudaibiyah tahun 628 M. Ini adalah perjanjian antara kaum muslimin dan kaum Quraisy. Perjanjian ini terjadi ketika satu rombongan yang dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad hendak melaksanakan haji di Baitullah. Namun, pihak Quraisy melihatnya sebagai sebuah ancaman. Jika orang-orang dari Madinah, yang notabene adalah rival dari kafir Quraisy datang ke Makkah, maka apa tanggapan orang-orang nanti? Untuk itulah, pemuka-pemuka Quraisy dengan segala daya upaya menyusun sebuah strategi, yaitu mengikat kaum muslimin dalam suatu perjanjian agar tidak dapat leluasa mengunjungi Makkah. Dan terjadilah perjanjian Hudaibiyah. Ketakutan kaum kafir Quraisy ini wajar muncul, sebab setelah Nabi saw dan beberapa ratus sahabat hijrah dari Makkah menuju Yatsrib (Madinah), antara kaum Muslimin dan kaum Quraisy hampir selalu terjadi peperangan yang tak terelakkan. Dalam pengepungan selama 20 hari oleh 10 ribu pasukan Quraisy terhadap Madinah pada tahun 627 M, Nabi Muhammad saw dan 3.000 umat Islam berhasil mempertahankan Madinah. 

Isi perjanjian Hudaibiyah antara lain:

  • Pertama, gencatan senjata selama sepuluh tahun
  • Kedua, orang Islam dibenarkan memasuki Makkah pada tahun berikutnya, tinggal di sana selama tiga hari saja dengan hanya membawa sebilah senjata.
  • Ketiga, bekerja sama dalam perkara yang membawa kepada kebaikan.
  • Keempat, orang Quraisy yang lari ke pihak Islam harus dikembalikan ke Makkah.
  • Kelima, orang Islam yang lari ke Makkah tidak dikembalikan ke Madinah,
  • keenam, kedua belah pihak boleh membangun kerja sama dengan kabilah lain tapi tidak boleh membantu dalam hal peperangan.
Akhirnya pada tahun 630 tepatnya pada tanggal 10 Ramadan 8 H, Nabi Muhammad beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju Makkah, dan kemudian menguasai Makkah secara keseluruhan tanpa pertumpahan darah sedikit pun, sekaligus menghancurkan berhala yang ditempatkan di dalam dan sekitar Ka'bah.

2. Bulan Diturunkan Alquran

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Alquran: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)..." (QS Al Baqarah: 185)

Imam Ibnu Katsir menjelaskan: “Allah SWT memuji Ramadan di antara bulan-bulan lainnya, karena Dia telah memilihnya di antara semua bulan sebagai bulan yang padanya diturunkan Al-quran yang agung". Sebagaimana Allah mengkhususkan Ramadan sebagai bulan diturunkannya Alquran, sesungguhnya telah disebutkan oleh hadits bahwa pada bulan Ramadhan pula kitab Allah lainnya diturunkan kepada para Nabi sebelum Nabi Muhammad saw.

Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya meriwayatkan: "Lembaran-lembaran (shuhuf) Nabi Ibrahim diturunkan pada permulaan malam Ramadan dan kitab Taurat diturunkan pada tanggal enam Ramadan, dan kitab Injil diturunkan pada tanggal tiga belas Ramadan, sedang Alquran diturunkan pada tanggal dua puluh empat Ramadhan.” (HR. Ahmad dalam Musnad, dan dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Silsilah Ash-Shahihah, no. 1575)

3. Peristiwa Perang Badar

Pada hari Jumat 2 Ramadhan tahun ke-2 H terjadi perang pertama dalam Islam yang dikenal Perang Badar. Badar adalah nama tempat di sebuah lembah yang terletak di antara Madinah dan Makkah. Tentara Islam mengontrol lokasi strategis dengan menguasai sumber air yang ada di daerah tersebut.

Perang ini melibatkan tentara Islam sebanyak 313 anggota berhadapan dengan 1.000 tentara musyrikin Makkah yang lengkap bersenjata. Dalam perang ini, tentara Islam memenangkan pertempuran dengan 70 tentara musyrikin terbunuh, 70 lagi ditawan. Sisanya melarikan diri.

Perang ini adalah suatu yang luar biasa ketika tentara Islam yang kurang jumlah, lemah dari sudut kelengkapan dan berpuasa dalam bulan Ramadan memenangkan pertempuran Perang Badar. Ini membuktikan puasa bukan penyebab umat Islam bersikap lemah dan malas sebaliknya berusaha demi mencapai keridhaan Allah. Orang yang berjuang demi mencapai keridhaan Allah pasti mencapai kemenangan yang dijanjikan.

"Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya" (QS Al-Imran:123)

4. Islam Masuk ke Yaman

Yaman terletak di selatan semenanjung tanah Arab. Nabi Muhammad mengutus Ali bin Abi Thalib dengan membawa surat beliau untuk penduduk Yaman khususnya suku Hamdan. Dalam periode satu hari, semua mereka memeluk agama Islam secara aman. Peristiwa bersejarah itu terjadi pada bulan Ramadan tahun ke-10 hijrah.

5. Khalid bin Walid Meruntuhkan Berhala Al ‘uzza

Setelah umat Islam membebaskan kota Makkah, Nabi Muhammad saw menyucikannya dengan memusnahkan 360 patung di sekeliling Ka'bah. Lima hari sebelum berakhirnya Ramadhan tahun ke-9 H, Rasulullah mengirim Khalid bin Walid untuk memusnahkan patung al 'Uzza di Nakhla. Menurut kepercayaan Arab jahiliyah, al 'Uzza adalah patung dewi terbesar di daerah tersebut. Khalid bin Walid melaksanakan tugas itu dengan bergerak menuju ke Nakhla lalu menghancurkan patung al 'Uzza. Setelah itu, penyembahan patung pun berakhir.

6. Penyerahan Kota Taif

Kota Taif pernah mencatat sejarah ketika penduduknya mengusir Nabi Muhammad saw saat berdakwah di sana. Setelah beliau dan umat Islam berhasil membebaskan Makkah, kaum Bani Thaqif bersikeras tidak mau tunduk kepada Nabi Muhammad. 

Nabi muhammad dan tentara Islam lalu maju ke Taif dan mengepungnya dalam waktu lama. Akhirnya kaum Bani Thaqif datang ke Makkah di bulan Ramadan tahun ke-9 H dengan menyerahkan kota Taif sebagai tanda menyerah.

7. Pembebasan Andalusia (Spanyol)

Andalus adalah nama Arab yang diberikan kepada wilayah-wilayah bagian semenanjung Liberia yang diperintah oleh orang Islam selama beberapa waktu mulai tahun 711 sampai 1492 M. Pada 28 Ramadan tahun ke-92 H, panglima Islam bernama Tariq bin Ziyad dikirim pemerintahan Bani Umayyah untuk menawan Andalus. 

Tariq memimpin armada Islam menyeberangi laut yang memisahkan Afrika dan Eropa. Setelah pasukan Islam mendarat, Tariq membakar kapal-kapal tentara Islam agar mereka tidak berpikir untuk mundur. Akhirnya pasukan Tariq berhasil menguasai Andalus dan menyelamatkan rakyat Andalus yang dizalimi. Islam bertapak di Andalus selama delapan abad.

8. Peperangan Zallaqah di Portugal

Peristiwa ini terjadi setelah subuh hari Jumat, bulan Ramadan tahun 459 H. Ketika itu, terjadi kebangkitan dinasti Murabit di Afrika Utara. Gubernur Cordova, Al Muktamin meminta bantuan Sultan Dinasti Murabit, Yusuf bin Tasyifin untuk memerangi Alfonso VI. 

Tentara yang dipimpin oleh Alfonso VI yang berjumlah 80.000 tentara berhasil dikalahkan. Dalam waktu yang singkat Sultan Yusuf berhasil menguasai seluruh Spanyol dan menyelamatkan umat Islam. Setelah itu, Dinasti Murabit di Spanyol berdiri sejak 1090 sampai 1147 M.

9. Tentara Islam Mengalahkan Tentara Mongol

Pada tahun 126 sampai 1405 M, kaum Mongol melebarkan penaklukannya hampir semua benua Asia. Menurut sejarah, kekaisaran penaklukan mereka seluas 33 juta kilometer persegi. Jenderal tentara Mongol dikenal sebagai Genghis Khan. Dalam misi penaklukan itu, mereka membunuh lebih sejuta rakyat negara yang dikalahkan. Penaklukan mereka menjangkau sampai ke Moscow dan Kiev.

Pada tahun 1258, tentara pimpinan jenderal Hulagu Khan menyerbu kota Baghdad yang menjadi kemegahan Dinasti Abbasiah. Dalam serangan itu, banyak umat Islam terbunuh dan banyak buku karangan sarjana Islam dibuang ke dalam Sungai Eufrat dan Dajlah sehingga airnya menjadi hitam karena tinta. Pada 15 Ramadan 658 H bersamaan 1260 M, tentara Islam bangkit membuat serangan balas. Tentara Islam dan para ulama pimpinan Sultan Qutuz dari dinasti Mamluk, Mesir menyerbu ke Palestina setelah Mongol menguasainya. Kedua pihak bertemu di Ain jalut. Terjadilah Perang Ain Jalut.

Dalam pertempuran itu, tentara Islam meraih kemenangan dan berhasil menawan Kitbuqa Noyen, penasihat Hulagu Khan yang menasihatinya untuk menyerang Baghdad. Kitbuqa akhirnya dieksekusi. Kemenangan itu adalah suatu yang luar biasa saat Mongol yang terkenal dengan kekerasan akhirnya kalah pada tentara Islam.

10. Peperangan Yakhliz

Pada 15 Ramadan 1294 H, tentara Islam dari Dinasti Ottoman yang dipimpin oleh Ahmad Mukhtar Basya dengan jumlah 34.000 anggota mengalahkan tentara Rusia yang berjumlah 740.000. Sebanyak 10.000 tentara Rusia tewas dalam pertempuran itu. Ia menjadi kebanggaan umat Islam mempertahankan agama yang diancam oleh pemerintah Tzar di Rusia.

11. Direbutnya Garis Bar Lev, Israel

Dalam sejarah modern, terjadi Perang Yom Kippur yang melibatkan tentara Islam (Mesir dan Syria) dengan tentara Israel pada 10 Ramadan 1390 H bertepatan dengan 6 0ktober sampai 22 atau 24 Oktober 1973 M. Perang Yom Kippur, juga dikenal sebagai perang Arab-Israel 1973, Perang Oktober, dan Perang Ramadan.

Ia adalah bagian dari konflik Arab-Israel sejak dari tahun 1948. Pada bulan Juni 1967, terjadi perang enam hari antara Israel dengan Mesir, Syria dan Yordania. Dalam pertempuran itu, Israel berhasil menduduki bukit Golan, Syria, di utara dan semenanjung Sinai, Mesir, di selatan hingga ke kanal Suez. Setelah itu, Israel membangun barisan pertahanan di Sinai dan bukit Golan. Pada tahun 1971, Israel mengalokasikan USD 500 juta untuk membangun benteng dan kerja tanah raksasa yang dinamai Garis Bar Lev, mengambil nama jenderal Israel, Haim Ber Lev.

Tentara Islam berhasil merebut benteng itu sekaligus mengalahkan Israel. Antara peristiwa menarik dalam perang ini adalah peran seorang sarjana Islam merangkap sebagai Imam Masjid kota Suez, Syeikh Hafiz Salamah yang memimpin peperangan.



Source: http://www.pangkalanunik.com/2012/07/11-peristiwa-bersejarah-islam-di-bulan-ramadhan.html

Senin, 30 Juli 2012

Al-Jahiz Pencetus Teori Evolusi?



Mengenai evolusi, Al-Jahiz menjelaskan tiga mekanisme survival/ bertahan hidup yaitu: Perjuangan Eksistensi, Transformasi dari satu spesies menjadi spesies lain, dan Faktor Lingkungan.
Al-Jahiz menempatkan bobot terbesar perjuangan untuk eksistensi pada evolusi, atau dalam arti lebih besar, seleksi alam. Ini berhubungan dengan keinginan bawaan untuk konservasi dan keabadian dari egoisme. Ia juga menyinggung pengaruh faktor lingkungan terhadap spesies, yang terdiri dari faktor-faktor makanan, iklim, tempat tinggal yang memiliki efek biologis dan psikologis pada beberapa spesies.
Dalam lingkungan yang berubah, ada juga perubahan dalam beberapa karakter memiliki nilai kelangsungan hidup. Proses perubahan dalam karakter generasi berikutnya untuk membuat organisme yang lebih baik disesuaikan dengan lingkungan mereka. Dengan demikian mereka bertahan hidup dan mendapatkan kesempatan untuk berkembang biak dan mengirimkan karakteristik mereka kepada keturunannya.
Al-Jahiz memberikan gambaran tentang rantai makanan, dia pun membuat upaya untuk mengklasifikasikan hewan dalam serangkaian linier dan mengatur mereka dalam kelompok dan subkelompok yang memiliki kesamaan. Dengan demikian, Al-Jahiz mendasarkan teorinya pada konsep penggunaan dan tidak digunakannya organ pada hewan beradaptasi dengan lingkungan mereka.
Dalam buku tersebut ia menyimpulkan :
Hewan terlibat dalam perjuangan untuk eksistensi, karena sumber daya untuk menghindari makan dan berkembang biak. Faktor lingkungan mempengaruhi organisme untuk mengembangkan karakteristik baru untuk menjamin kelangsungan hidup, sehingga berubah menjadi spesies baru.
Pernyataan tersebut  secara sekilas memang serupa dengan teori evolusi Darwin, akan tetapi secara prinsip justru berseberangan dengan Darwin (yang tidak mengakui keberadaan Tuhan), karena Al-Jahiz membuat pernyataan sebagai berikut:
”Tuhan telah menciptakan Alam dalam karakter reproduksi dan ia juga telah mendirikan hukum alam, yang merupakan perjuangan biologis untuk eksistensi agar tetap dalam rasio yang terbatas. Jika tidak, gangguan dapat muncul di Alam, dan bisa kehilangan sebagian kekayaan spesiesnya”
Al-Jahiz berpendapat bahwa transformasi pertahanan dan mutasi spesies disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk juga ”Kehendak Tuhan”. Berikut petikannya”
“Bahwa kehendak Allah dan kekuasaan-Nya adalah faktor penyebab utama dalam transformasi, dan Allah dapat merubah spesies lain pada setiap waktu yang Dia inginkan”
Tampaknya seribu tahun kemudian, Darwin ”mencuri” gagasan Al-Jahiz sebagai dasar merumuskan “Teori Evolusi” secara lebih ilmiah dalam konteks abad kesembilan belas.
Meskipun sebagian besar tulisannya pada Kitab al-Hayawan dianggap oleh para ulama Al-Khatib al-Baghdadi merupakan bentuk plagiarisme karya Aristoteles (Historia animalium), buku tersebut merupakan salah satu karya monumental Al-Jahiz. Namun tidak berarti buku tersebut merupakan buku zoologi, karena hanya berisikan deskripsi sangat tajam dari studi mengenai hewan dan serangga. Sering kali ia menambahkan narasi prosa yang indah mengarah kepada bahasan teologi metafisika dan  sosiologi.
[Kiriman: Asqarini Hasbi ]
Daftar Pustaka:
1. S.I Poeradisastra, Sumbangan Islam Kepada Ilmu dan Peradaban Modern, Jakarta, Komunitas Bambu, 2008.
2. en.wikipedia.org
3. muslimmedianetwork.com
4. salaam.co.uk
5. cis-ca.org
6. muslimphilosophy.com

Minggu, 29 Juli 2012

Smoothie Semangka Minuman Terbaik untuk Buka Puasa



Menjelang berbuka, tentu Anda selalu berusaha menyiapkan menu berbuka termasuk minuman yang segar-segar. Banyak minuman segar yang bisa disajikan tapi apa semua baik untuk kesehatan? Ada yang bagus, yaitu Smoothie Semangka. 

Selama minuman ini tidak mendapatkan pemanis tambahan, kandungan semangka akan bekerja maksimal untuk memberikan kelembaban. Tidak hanya sebagai hidrator alami karena banyaknya kandungan air, semangka juga kaya serat yang melindungi pencernaan.

Kandungan Asam amin-nya juga yang dikenal sebagai arginin. Sebuah studi yang dikutip dari Journal of Nutrition menemukan bahwa arginin dapat menurunkan lemak tubuh dan meningkatkan masa otot, sehingga meningkatkan metabolisme dan memberikan semangat

Yuk, langsung lihat resepnya dan siapkan untuk menu berbuka Anda hari ini:

Bahan:
- 300 gr semangka
- 2 jeruk manis (jeruk mandarin)
- 2 sdm jeruk nipis/lemon
- 100 cc air
- Es batu secukupnya

Cara membuat:
1. Blender semua bahan hingga halus atau sesuai keinginan.
2. Sajikan.

Manfaat:

1. Memperlancar saluran pencernaan.
2. Mencegah dan mengobati pellagra (kelainan nutrisi akibat kurang nisain).
3. Membantu pencernaan protein.
4. Menurunkan resiko jantung dan stroke.
5. Mencegah asam urat dan artritis (tulang).

Selamat mencoba!

Sabtu, 28 Juli 2012

10 Kota Dengan Arsitektur Terbaik Di Dunia


. Florence, Italia
Kota Florence berarsitektur Renaissance abad pertengahan. Hal yang harus agan² ketahui dari kotaini adalah arsitektur mengagumkan dari Gereja-gereja yang berdiri megah. Salah satu yang tidak boleh terlewatkan dari kota ini adalah jembatan Ponte Vecchio yang masih ori 100% .
artikel dari haxims.blogspot.com


2. Paris, Prancis
 
Paris mungkin sudah tidak asing lagi terdengar ibarat sebuah museum raksasa.Ya,disini terdapat menara Eiffel dan Moulin Rouge dan The Katedral Notre Dame, Louvre, Arc de Triomphe. Paris sendiri .
artikel dari haxims.blogspot.com


3. Berlin , Jerman
 
Rumah tua kota Berlin merupakan cara yang baik untuk memulai wisata. Tanpa mengesampingkanSony Center, Reichstag museum Yahudi dan banyak lainnya. Sejak runtuhnya Tembok Berlin banyak terjadi perubahan arsitektur bangunan nya.
artikel dari haxims.blogspot.com


4. Brasilia , Brazil
 
Kota ini ditata saling berbatasan seperti salib sehingga bila dilihat dari udara tampak seperti kupu-kupu raksasa. Kota ini dinyatakan sebagai salah satu situs warisan dunia UNESCO. Yang patut dilihat dari kota ini: Cathedral Basilica, Palacio de Alvarado, dan kompleks Kebudayaan Republik.
artikel dari haxims.blogspot.com


5. Shanghai , China
 
Agan² akan menemukan beberapa karya seni modern terbesar di kota ini. Gedung tertinggi di Jin Mao Tower dapat dengan mudah terlihat. Oriental Pearl Tower tidak hanya memiliki desain bangunan yg mengagumkan, tetapi agan² juga dapat berbelanja dan menginap
artikel dari haxims.blogspot.com


6. Athens , Yunani 

Agan² dapat langsung mengunjungi, Acropolis, Parthenon, Akademi Athena dan di stadion Olimpiade Athena karena sangat tidak etis mengomentari tentang arsitektur yg mengagumkan dari kota ini.
artikel dari haxims.blogspot.com


7. Barcelona , Spanyol
 
Liburan mungkin terasa seru jika agan bisa mengunjungi : Park Guell, Palau de la musica Catalana, Hospital de Sant Pau, Candi Expiatori de la Sagrada Familia, dan Menara Komunikasi Montjuic.
artikel dari haxims.blogspot.com


8. Dubai, UEA
artikel dari haxims.blogspot.com

Tidak ada batasan di sini! Dubai benar-benar membangun apa pun yang tidak bisa dibayangkan di sana. Seluruh kota merupakan keajaiban arsitektur sehingga tidak perlu menyebutkan setiap bangunan pada khususnya. Tapi asal agan tau,dulunya ini hanyalah padang gersang yang terabaikan.


9. Roma , Italia
 
agan mungkin ga akan nemuin arsitektur modern di Roma,tapi agan bisa akan disuguhkan pemandangan Colosseum, Forum Romawi, Kapel SistinaPantheon dan Basilika St. Petrus di Vatikan.
artikel dari haxims.blogspot.com


10. Cichago , USA
 
Kata pencakar langit ini diciptakan dalam arsitektur yang mungkin dibilang nyeleneh. Di sini terdapatSears Tower ,gedung tertinggi di Amerika Serikat.
artikel dari haxims.blogspot.com


Jumat, 27 Juli 2012

PANDUAN AMALIAH RAMADHAN



I. MASYRU’IYAT & MATLAMAT
“Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu sekalian puasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu sekalian bertaqwa” (QS. Al-Baqarah:183 ).
“Bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dengan yang bathil), karena itu barangsiapa di antaramu menyaksikan (masuknya bulan ini) maka hendaklah ia puasa… ” (Al-Baqarah:185).
“Islam didirikan di atas lima perkara: Bersaksi bahwa tidak ada Ilah selain Allah, dan sesungguhnya Muhammad itu adalah utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, puasa pada bulan Ramadhan, dan menunaikan haji ke Ka’bah” ( HR. Bukhari-Muslim).
“Diriwayatkan dari Thalhah bin ‘ Ubaidillah ra., bahwa sesungguhnya ada seorang bertanya kepada Nabi Saw, ia berkata, Wahai Rasulullah, beritakan kepadaku puasa yang diwajibkan oleh Allah atas diriku. Beliau bersabda: puasa Ramadhan. Lalu orang itu bertanya lagi: Adakah puasa lain yang diwajibkan atas diriku? Beliau bersabda: tidak ada, kecuali bila engkau puasa Sunnah”.
II. KEUTAMAAN RAMADHAN & BERAMAL DI DALAMNYA
“Ketika datang bulan Ramadhan, sungguh telah datang kepadamu bulan yang penuh berkat, diwajibkan atas kamu untuk puasa, dalam bulan ini pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, setan- Setan dibelenggu. Dalam bulan ini ada suatu malam yang nilanya sama dengan seribu bulan, maka barangsiapa diharamkan kebaikannya (tidak beramal baik di dalamnya), sungguh telah diharamkan (tidak mendapat kebaikan di bulan lain seperti di bulan ini)” ( HR. Ahmad, Nasai dan Baihaqy. Hadits Shahih Ligwahairihi).
“Diriwayatkan dari Urfujah, ia berkata, aku berada di tempat ‘Uqbah bin Furqad, maka masuklah ke tempat kami seorang dari Sahabat Nabi Saw ketika Utbah melihatnya ia merasa takut padanya, maka ia diam. Ia berkata: maka ia menerangkan tentang puasa Ramadhan, ia berkata, ‘Saya mendengar Rasulullah Saw bersabda tentang bulan Ramadhan: Pada bulan Ramadhan ditutup seluruh pintu neraka, dibuka seluruh pintu surga, dan dalam bulan ini setan dibelenggu’. Selanjutnya ia berkata : ‘Dan dalam bulan ini ada malaikat yang selalu menyeru: Wahai orang yang selalu beramal kebaikan, bergembiralah Anda, dan wahai orang-orang yang berbuat kejelekan, berhentilah (dari perbuatan jahat). Seruan ini terus didengungkan sampai akhir bulan Ramadhan” (HR. Ahmad dan Nasai).
“Shalat lima waktu, shalat Jum’at sampai shalat Jum’at berikutnya, puasa Ramadhan sampai puasa Ramadhan berikutnya, adalah menutup dosa-dosa (kecil) yang diperbuat di antara keduanya, bila dosa-dosa besar dijauhi” (HR. Muslim).
“Puasa dan Qur’an itu memintakan syafa’at seseorang hamba pada hari kiamat nanti. Puasa berkata: Wahai Rabbku, aku telah mencegah dia memakan makanan dan menyalurkan syahwatnya pada siang hari, maka berilah aku hak untuk memintakan syafa’at baginya. Dan berkata pula Al-Qur’an: Wahai Rabbku, aku telah mencegah dia tidur di malam hari (karena membacaku ), maka berilah aku hak untuk memintakan syafaat baginya. Maka keduanya diberi hak untuk memintakan syafaat” (HR. Ahmad, Hadits Hasan).
“Sesungguhnya bagi surga itu ada sebuah pintu yang disebut ‘Rayyaan’. Pada hari kiamat dikatakan: Di mana orang yang puasa (untuk masuk Jannah melalui pintu itu)? Jika yang terakhir di antara mereka sudah memasuki pintu itu, maka ditutuplah pintu itu.” (HR. Bukhary-Muslim).
“Barangsiapa puasa Ramadhan karena beriman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu dan yang sekarang” (HR. Bukhary-Muslim).
III. RUKUN PUASA
1. “Dan makan dan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar, lalu sempurnakanlah puasa itu sampai malam” (Al-Baqarah:187).
2. “Yang dimaksud (‘hingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam’) adalah gelapnya malam dan terangnya siang (fajar)” (H.R. Bukhary Muslim).
3. “Dan tidaklah mereka disuruh kecuali untuk beribadah kepada Allah dengan mengikhlashkan ketaatan untuk-Nya” (Al-Bayyinah:5).
4. “Sesungguhnya semua amal itu harus dengan niat, dan setiap orang mendapat balasan sesuai dengan apa yang diniatkan” (HR Bukhary dan Muslim).
5. “Barangsiapa yang tidak beniat (puasa Ramadhan) sejak malam, maka tidak ada puasa baginya” (HR. Abu Dawud, Hadits Shahih).
Keterangan ayat dan hadit di atas memberi pelajaran kepada kita bahwa rukun puasa Ramadhan adalah sebagai berikut :
a. Berniat sejak malam hari (dalil 3, 4, dan 5).
b. Menahan makan, minum, jima’ dengan isteri pada siang hari sejak terbit fajar sampai terbenam matahari (dalil 1 dan 2).
IV. YANG DIWAJIBKAN PUASA RAMADHAN.
1. “Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu sekalian untuk puasa, sebagaimana yang telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu sekalian bertakwa” (Al-Baqarah:183).
2. “Diriwayatkan dari Ali ra., ia berkata, sesungguhnya Nabi Saw telah bersabda, telah diangkat pena (kewajiban syar’i/ taklif) dari tiga golongan: dari orang gila sehingga dia sembuh, dari orang tidur sehingga bangun, dan dari anak-anak sampai ia bermimpi/dewasa” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi).
Keterangan di atas mengajarkan kepada kita, yang diwajibkan puasa Ramadhan adalah: setiap orang beriman baik lelaki maupun wanita yang sudah baligh/dewasa dan sehat akal /sadar.
V. YANG DILARANG PUASA
“Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra. ia berkata, saat kami haidh pada masa Rasulullah Saw, kami dilarang puasa dan diperintahkan mengqadhanya, dan kami tidak diperintah mengqadha shalat ” (HR Bukhary-Muslim).
Wanita yang sedang haidh dilarang puasa sampai habis masa haidhnya, lalu melanjutkan puasanya. Di luar Ramadhan ia wajib mengqadha puasa yag ditinggalkannya selama dalam haidh.
VI. YANG DIBERI KELONGGARAN UNTUK TIDAK PUASA RAMADHAN
1. “(Masa yang diwajibkan kamu puasa itu ialah) bulan Ramadhan yang padanya diturunkan Al-Qur’an, menjadi pertunjuk bagi sekalian manusia, dan menjadi keterangan-keterangan yang menjelaskan pertunjuk, dan (menjelaskan) antara yang haq dengan yang bathil. Karenanya, siapa saja dari antara kamu yang menyaksikan anak bulan Ramadhan (atau mengetahuinya), maka hendaklah ia puasa di bulan itu; dan siapa saja yang sakit atau dalam musafir maka (bolehlah ia berbuka, kemudian wajiblah ia puasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. (Dengan ketetapan yang demikian itu) Allah menghendaki kamu beroleh kemudahan, dan Ia tidak menghendaki kamu menanggung kesukaran. Dan juga supaya kamu cukupkan bilangan puasa (sebulan Ramadhan), dan supaya kamu membesarkan Allah karena mendapat pertunjukNya, dan supaya kamu bersyukur.” (Al-Baqarah:185.)
2. “Diriwayatkan dari Mu’adz , ia berkata : Sesungguhnya Allah swt telah mewajibkan atas nabi untuk puasa, maka Dia turunkan ayat (Al-Baqarah:183-184), maka pada saat itu barangsiapa mau puasa dan barangsiapa mau memberi makan seorang miskin, keduanya diterima. Kemudian Allah menurunkan ayat lain (Al-Baqarah:185), maka ditetapkanlah kewajiban puasa bagi setiap orang yang mukim dan sehat dan diberi rukhsah (keringanan) untuk orang yang sakit dan bermusafir dan ditetapkan cukup memberi makan orang misikin bagi orang yang sudah sangat tua dan tidak mampu puasa” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Al-Baihaqi, dengan sanad shahih).
3. “Diriwayatkan dari Hamzah Al-Islamy, Wahai Rasulullah, aku dapati bahwa diriku kuat untuk puasa dalam safar, berdosakah saya? Maka beliau bersabda, hal itu adalah merupakan kemurahan dari Allah Ta’ala, maka barangsiapa yang menggunakannya, maka itu suatu kebaikan dan barangsiapa yang lebih suka untuk terus puasa maka tidak ada dosa baginya” (HR. Muslim)
4. “Diriwayatkan dari Sa’id Al-Khudry ra., ia berkata, kami bepergian bersama Rasulullah saw. ke Makkah, sedang kami dalam keadaan puasa Selanjutnya ia berkata: Kami berhenti di suatu tempat. Maka Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya kamu sekalian sudah berada di tempat yang dekat dengan musuh kalian, dan berbuka lebih memberi kekuatan kepada kamu. Ini merupakan rukhsah, maka di antara kami ada yang masih puasa dan ada juga yang berbuka. Kemudian kami berhenti di tempat lain. Maka beliau juga bersabda: Sesungguhnya besok kamu akan bertemu musuh, berbuka lebih memberi kekuatan kepada kamu sekalian, maka berbukalah. Maka ini merupakan kemestian, kami pun semuanya berbuka. Selanjutnya bila kami bepergian beserta Rasulullah saw. kami puasa” (HR Ahmad, Muslim, dan Abu Dawud).
5. “Diriwayatkan dari Sa’id Al-Khudry ra. ia berkata: Pada suatu hari kami pergi berperang beserta Rasulullah saw. pada bulan Ramadhan. Di antara kami ada yang puasa dan di antara kami ada yang berbuka. Yang puasa tidak mencela yang berbuka dan yang berbuka tidak mencela yang puasa. Mereka berpendapat bahwa siapa yang mendapati dirinya ada kekuatan lalu puasa, hal itu adalah baik dan barangsiapa yang mendapati dirinya lemah lalu berbuka, maka hal ini juga baik” (HR. Ahmad dan Muslim)
6. “Dari Jabir bin Abdullah : Bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. pergi menuju ke Makkah pada waktu fathu Makkah, beliau puasa sampai ke Kurraa’il Ghamiim dan semua manusia yang menyertai beliau juga puasa. Lalu dilaporkan kepada beliau bahwa manusia yang menyertai beliau merasa berat, tetapi mereka tetap puasa karena mereka melihat apa yang tuan amalkan (puasa). Maka beliau meminta segelas air lalu diminumnya. Sedang manusia melihat beliau, lalu sebagian berbuka dan sebagian lainnya tetap puasa. Kemudian sampai ke telinga beliau bahwa masih ada yang nekad untuk puasa. Maka beliaupun bersabda: mereka itu adalah durhaka” (HR. Tirmidzy).
7. “Ucapan Ibnu Abbas: wanita yang hamil dan wanita yang menyusui apabila khawatir atas kesehatan anak-anak mereka, maka boleh tidak puasa dan cukup membayar fidyah memberi makan orang miskin ” (HR. Abu Dawud).
8. “Diriwayatkan dari Nafi’ dari Ibnu Umar: Bahwa sesungguhnya istrinya bertanya kepadanya ( tentang puasa Ramadhan ), sedang ia dalam keadaan hamil. Maka ia menjawab: Berbukalah dan berilah makan sehari seorang miskin dan tidak usah mengqadha puasa” (Riwayat Baihaqi).
9. “Diriwayatkan dari Sa’id bin Abi ‘Urwah dari Ibnu Abbas beliau berkata: Apabila seorang wanita hamil khawatir akan kesehatan dirinya dan wanita yang menyusui khawatir akan kesehatan anaknya jika puasa Ramadhan. Beliau berkata: Keduanya boleh berbuka (tidak puasa) dan harus memberi makan sehari seorang miskin dan tidak perlu mengqadha puasa” (HR.Ath-Thabari dengan sanad shahih di atas syarat Muslim, kitab Al-Irwa, jilid IV hlm. 19).
Orang mu’min yang diberi kelonggaran diperbolehkan untuk tidak puasa Ramadhan, tetapi wajib mengqadha pada bulan lain, ialah:
1. Orang sakit yang masih ada harapan sembuh.
2. Orang yang bepergian (musafir). Musafir yang merasa kuat boleh meneruskan puasa dalam safarnya, tetapi yang merasa lemah dan berat lebih baik berbuka, dan makruh memaksakan diri untuk puasa.
3. Orang mu’min yang diberi kelonggaran diperbolehkan untuk tidak mengerjakan puasa dan tidak wajib mengqadha, tetapi wajib fidyah (memberi makan sehari seorang miskin). Mereka adalah orang yang tidak lagi mampu mengerjakan puasa karena:
4. Umurnya sangat tua dan lemah.
5. Wanita yang menyusui dan khawatir akan kesehatan anaknya.
6. Karena mengandung dan khawatir akan kesehatan dirinya.
7. Sakit menahun yang tidak ada harapan sembuh.
8. Orang yang sehari-hari kerjanya berat yang tidak mungkin mampu dikerjakan sambil puasa, dan tidak mendapat pekerjaan lain yang ringan (dalil 2,7,8 dan 9).
VII. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA
1. “Dan makan dan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam (fajar), lalu sempurnakanlah puasa itu sampai malam” (Al-Baqarah:187).
2. “Barangsiapa yang terlupa, sedang dia dalam keadaan puasa, kemudian ia makan atau minum, maka hendaklah ia sempurnakan puasanya. Hal itu karena sesungguhnya Allah hendak memberinya karunia makan dan minum ” (Hadits Shahih, riwayat Al-Jama’ah kecuali An-Nasai).
3. “Barangsiapa yang muntah dengan tidak sengaja, padahal ia sedang puasa, maka tidak wajib qadha (puasanya tetap sah), sedang barangsiapa yang berusaha sehinggga muntah dengan sengaja, maka hendaklah ia mengqadha (puasanya batal) (HR. Abu Daud dan At-Tirmidziy).
4. “Diriwayatkan dari Aisyah ra ia berkata: saat kami berhaidh (datang bulan) pada masa Rasulullah saw. kami dilarang puasa dan diperintah untuk mengqadhanya dan kami tidak diperintah untuk mengqadha shalat” (HR. Al-Bukhary dan Muslim).
5. “Diriwayatkan dari Hafshah, ia berkata : Telah bersabda Nabi saw. Barangsiapa yang tidak berniat untuk puasa (Ramadhan) sejak malam, maka tidak ada puasa baginya” (HR. Abu Daud).
6. “Sesungguhnya semua amal itu harus dengan niat” (HR. Al-Bukhary dan Muslim).
7. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. ia berkata : Sesungguhnya seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah saw: Ya Rasulullah saya terlanjur menyetubuhi istri saya (pada siang hari) padahal saya dalam keadaan puasa (Ramadhan ), maka Rasulullah Saw bersabda: Punyakah kamu seorang budak untuk dimerdekakan? Ia menjawab: Tidak. Rasulullah Saw bersabda: Mampukah kamu puasa dua bulan berturut-turut? Lelaki itu menjawab: Tidak. Beliau bersabda lagi: Punyakah kamu persediaan makanan untuk memberi makan enam puluh orang miskin? Lelaki itu menjawab: Tidak. Lalu beliau diam, maka ketika kami dalam keadaan semacam itu, Rasulullah datang dengan membawa satu keranjang kurma, lalu bertanya: di mana orang yang bertanya tadi? Ambilah kurma ini dan shadaqahkan dia. Maka orang tersebut bertanya: Apakah kepada orang yang lebih miskin dari padaku ya Rasulullah? Demi Allah tidak ada di antara sudut-sudutnya (Madinah ) keluarga yang lebih miskin daripada keluargaku. Maka Nabi saw. lalu tertawa sampai terlihat gigi serinya kemudian bersabda: Ambillah untuk memberi makan keluargamu (HR. Al-Bukhary dan Muslim).
Hal-hal yang dapat membatalkan puasa (Ramadhan) ialah:
1. Sengaja makan dan minum pada siang hari. Bila terlupa makan dan minum pada siang hari, maka tidak membatalkan puasa (dalil 2).
2. Sengaja membikin muntah, bila muntah dengan tidak disengajakan, maka tidak membatalkan puasa (dalil 3).
3. Pada siang hari terdetik niat untuk berbuka (dalil 5 dan 6).
4. Dengan sengaja menyetubuhi istri pada siang hari Ramadhan, ini di samping puasanya batal ia terkena sanksi berupa memerdekakan seorang hamba, bila tidak mampu maka puasa dua bulan berturut-turut, dan bila tidak mampu, maka memberi makan enam puluh orang miskin (dalil 7).
5. Datang bulan pada siang hari Ramadhan (sebelum waktu masuk Maghrib) (dalil 4).
VIII. HAL-HAL YANG BOLEH DIKERJAKAN WAKTU PUASA
1. Diriwayatkan dari Aisyah ra Bahwa sesungguhnya Nabi saw. dalam keadaan junub sampai waktu Shubuh sedang beliau sedang dalam keadaan puasa, kemudian mandi (HR. Al-Bukhary dan Muslim).
2. Diriwayatkan dari Abi Bakar bin Abdurrahman, dari sebagian sahabat-sahabat Nabi saw. ia berkata kepadanya: Dan sungguh telah saya lihat Rasulullah saw. menyiram air di atas kepala beliau padahal beliau dalam keadaan puasa karena haus dan karena udara panas (HR. Ahmad, Malik dan Abu Daud).
3. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. Bahwa sesungguhnya Nabi saw berbekam sedang beliau dalam keadaan puasa (HR. Al-Bukhary).
4. Diriwayatkan dari Aisyah ra Adalah Rasulullah saw mencium (istrinya) sedang beliau dalam keadaan puasa dan menggauli dan bercumbu rayu dengan istrinya (tidak sampai bersetubuh) sedang beliau dalam keadaan puasa, akan tetapi beliau adalah orang yang paling kuat menahan birahinya (HR. Al-Jama’ah kecuali Nasa’i).
5. Diriwayatkan dari Abdullah bin Furuuj: Bahwa sesungguhnya ada seorang wanita bertanya kepada Ummu Salamah ra. Wanita itu berkata: Sesungguhnya suami saya mencium saya sedang dia dan saya dalam keadaan puasa, bagaimana pendapatmu? Maka ia menjawab: Adalah Rasulullah r pernah mencium saya sedang beliau dan saya dalam keadaan puasa (HR. Aththahawi dan Ahmad dengan sanad yang baik dengan mengikut syarat Muslim).
6. Diriwayatkan dari Luqaidh bin Shabrah : Sesungguhnya Nabi saw bersabda: Apabila kamu ber-istinsyaaq (menghisap air ke hidung) keraskan kecuali kamu dalam keadaan puasa. (HR. Ashhabus Sunan).
7. Perkataan ibnu Abbas : Tidak mengapa orang yang puasa mencicipi cuka dan sesuatu yang akan dibelinya (Ahmad dan Al-Bukhary).
Hal-hal di bawah ini bila diamalkan tidak membatalkan puasa:
1. Menyiram air ke atas kepala pada siang hari karena haus ataupun udara panas, demikian pula menyelam kedalam air pada siang hari.
2. Menta’khirkan mandi junub setelah adzan Shubuh (dalil 1).
3. Berbekam pada siang hari (dalil 3).
4. Mencium, menggauli, mencumbu istri tetapi tidak sampai bersetubuh di siang hari (dalil 4 dan 5).
5. Beristinsyak (menghirup air kedalam hidung) terutama bila akan berwudhu, asal tidak dikuatkan menghirupnya (dalil 6).
6. Disuntik pada siang hari.
7. Mencicipi makanan asal tidak ditelan (dalil 7).
IX. ADAB-ADAB PUASA RAMADHAN.
1. Diriwayatkan dari Umar bin Khaththab ra. telah bersabda Rasulullah saw: Apabila malam sudah tiba dari arah sini dan siang telah pergi dari arah sini, sedang matahari sudah terbenam, maka orang yang puasa boleh berbuka (HR. Al-Bukhary dan Muslim).
2. Diriwayatkan dari Sahal bin Sa’ad: Sesungguhnya Nabi saw telah bersabda: Manusia (umat Islam ) masih dalam keadaan baik selama mentakjilkan (menyegerakan) berbuka (HR. Al-Bukhary dan Muslim).
3. Diriwayatakan dari Anas ra., ia berkata : Rasulullah saw berbuka dengan makan beberapa ruthaab (kurma basah ) sebelum shalat, kalau tidak ada maka dengan kurma kering, kalau tidak ada maka dengan meneguk air beberapa teguk (HR. Abu Daud dan Al-Hakiem).
4. Diriwayatkan dari Salman bin Amir, bahwa sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda: Apabila salah seorang di antara kamu puasa hendaklah berbuka dengan kurma, bila tidak ada kurma hendaklah dengan air, sesungguhnya air itu bersih (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi).
5. Diriwayatkan dari Ibnu Umar, Adalah Nabi Saw selesai berbuka Beliau berdo’a (artinya) telah pergi rasa haus dan menjadi basah semua urat-urat dan pahala tetap ada Insya Allah (HR. Ad-Daaruquthni dan Abu Daud hadits hasan).
6. Diriwayatkan dari Anas, ia berkata: Telah bersabda Rasulullah saw: Apabila makan malam telah disediakan, maka mulailah makan sebelum shalat Maghrib, janganlah mendahulukan shalat daripada makan malam itu (yang sudah terhidang) (HR. Al-Bukhary dan Muslim).
7. Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra: Sesungguhnya Rasulullah saw. telah bersabda: Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya makan sahur itu berkah (HR. Al-Bukhary).
8. Diriwayatkan dari Al-Miqdam bin Ma’di Yaqrib, dari Nabi saw. bersabda: Hendaklah kamu semua makan sahur, karena sahur adalah makanan yang penuh berkah (HR. An-Nasa’i).
9. Diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit ia berkata: Kami bersahur bersama Rasulullah saw. lalu kami bangkit untuk menunaikan shalat (Shubuh ). Saya berkata: Berapa saat jarak antara keduanya (antara waktu sahur dan waktu Shubuh)? Ia berkata: Selama orang membaca limapuluh ayat (HR. Al-Bukhary dan Muslim).
10. Diriwayatkan dari Amru bin Maimun, ia berkata: Adalah para sahabat Muhammad Saw adalah orang yang paling menyegerakan berbuka dan melambatkan makan sahur (HR. Al-Baihaqi).
11. Telah bersabda Rasulullah saw: Apabila salah seorang diantara kamu mendengar adzan dan piring masih di tangannya janganlah diletakkan hendaklah ia menyelesaikan hajatnya (makan/minum sahur) daripadanya. (HR. Ahmad dan Abu Daud dan Al-Hakiem).
12. Diriwayatkan dari Abu Usamah ra. ia berkata: Shalat telah di’iqamahkan, sedang segelas minuman masih di tangan Umar ra., ia bertanya: Apakah ini boleh saya minum wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Ya, lalu ia meminumnya (HR Ibnu Jarir).
13. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. ia berkata:Adalah Rasulullah saw. orang yang paling dermawan dan beliau lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya, dan Jibril menemuinya pada setiap malam pada bulan Ramadhan untuk mentadaruskan beliau Al-qur’an dan benar-benar Rasulullah saw lebih dermawan tentang kebajikan (cepat berbuat kebaikan) daripada angin yang dikirim (HR Al-Bukhary).
14. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata :Adalah Rasulullah saw. menggalakkan qiyamullail (shalat malam ) di bulan Ramadhan tanpa memerintahkan secara wajib, maka beliau bersabda: Barangsiapa yang shalat malam pada bulan Ramadhan karena beriman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka diampuni baginya dosanya yang telah lalu (HR. Jama’ah).
15. Diriwayatkan dari Aisyah ra. Sesungguhnya Nabi saw. apabila memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan) beliau benar-benar menghidupkan malam (untuk beribadah) dan membangunkan istrinya (agar beribadah) dengan mengencangkan ikatan sarungnya (tidak mengumpuli istrinya). (HR. Al-Bukhary dan Muslim).
16. Diriwayatkan dari Aisyah, ia berkata: Adalah Nabi saw. bersungguh-sungguh shalat malam pada sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan) tidak seperti kesungguhannya dalam bulan selainnya (HR. Muslim).
17. Diriwayatkan dari Abu salamah din Abdur Rahman, sesungguhnya ia telah bertanya kepada Aisyah ra: Bagaimana shalat malamnya Rasulullah saw di bulan Ramadhan? Maka ia menjawab: Rasulullah saw tidak pernah shalat malam lebih dari sebelas raka’at baik bulan Ramadhan maupun bulan lainnya, caranya: beliau shalat empat raka’at, jangan tanya baik dan panjangnya, lalu shalat lagi empat raka’at, jangan ditanya baik dan panjangnya, lalu shalat tiga raka’at (HR. Al-Bukhary, Muslim, dan lainnya).
18. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata: Adalah Rasulullah Saw jika bangun shalat malam, beliau membuka dengan shalat dua raka’at yang ringan, lalu shalat delapan raka’at, lalu shalat witir. (HR. Muslim).
19. Diriwayatkan dari Ibnu Umar ia berkata: Ada seorang laki-laki berdiri lalu ia berkata: Wahai Rasulullah bagaimana cara shalat malam? Maka Rasulullah menjawab: Shalat malam itu dua raka’at-dua raka’at. Apabila kamu khawatir masuk shalat Shubuh, maka berwitirlah satu raka’at (HR. Jama’ah).
20. Dari Aisyah ra. ia berkata: Sesungguhnya Nabi saw shalat di masjid, lalu para sahabat shalat sesuai dengan shalat beliau (bermakmum di belakang), lalu beliau shalat pada malam kedua dan para sahabat bermakmum di belakangnya bertambah banyak, kemudian pada malam yang ketiga atau yang keempat mereka berkumpul, maka Rasulullah saw tidak keluar mengimami mereka. Setelah pagi hari beliau bersabda: Saya telah tahu apa yang kalian perbuat, tidak ada yang menghalangi aku untuk keluar kepada kalian (untuk mengimami shalat) melainkan aku khawatir shalat malam ini difardhukan atas kalian. Ini terjadi pada bulan Ramadhan. (HR. Al-Bukhary dan Muslim).
21. Dari Ubay bin Ka’ab ia berkata: Adalah Rasulullah saw. shalat witir dengan membaca: Sabihisma Rabbikal A’la dan Qul ya ayyuhal kafirun dan Qulhu wallahu ahad. (HR. Ahmad, Abu Daud, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).
22. Diriwayatkan dari Hasan bin Ali ia berkata: Rasulullah Saw telah mengajarkan kepadaku beberapa kata yang aku baca dalam Qunut Witir (artinya) “Ya Allah berilah aku petunjuk beserta orang-orang yang telah engkau beri petunjuk, berilah aku kesehatan yang sempurna beserta orang yang telah engkau beri kesehatan yang sempurna, pimpinlah aku beserta orang yang telah Engkau pimpin, Berkatilah untukku apa yang telah Engkau berikan, peliharalah aku dari apa yang telah Engkau tentukan. Maka sesungguhnya Engkaulah yang memutuskan dan tiada yang dapat memutuskan atas Engkau, bahwa tidak akan hina siapa saja yang telah Engkau pimpin dan tidak akan mulia siapa saja yang Engkau musuhi. Maha agung Engkau wahai Rabb kami dan Maha Tinggi Engkau. (HR. Ahmad, Abu Daud, An-Nasa’i, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
23. Dari Abu Hurairah ra. bahwa Nabi saw. bersabda: Barangsiapa yang shalat malam menepati Lailatul Qadar, maka diampuni dosanya yang telah lalu (HR. Jama’ah).
24. Diriwayatkan dari Aisyah ra. Sesungguhnya Rasulullah saw. telah bersabda: berusahalah untuk mencari Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir. (HR. Muslim).
25. Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. ia berkata: Dinampakkan dalam mimpi seorang laki-laki bahwa Lailatul Qadar pada malam ke-27, maka Rasulullah saw. bersabda: Saya pun bermimpi seperti mimpimu (ditampakkan pada sepuluh malam terakhir, maka carilah ia (Lailatul Qadar) pada malam-malam ganjil (HR. Muslim).
26. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Saya berkata kepada Rasulullah saw. Ya Rasulullah, bagaimana pendapat Tuan bila saya mengetahui Lailatul Qadar,apa yang saya harus baca pada malam itu? Beliau bersabda : Bacalah (artinya) “Yaa Allah sesungguhnya Engkau maha pemberi ampun, Engkau suka kepada keampunan maka ampunilah daku” (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad ).
27. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata, Adalah Rasulullah Saw mengamalkan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadhan sampai beliau diwafatkan oleh Allah Azza wa Jalla (HR. Al-Bukhary dan Muslim).
28. Diriwayatkan dari Aisyah ra, ia berkata, Adalah Rasulullah Saw jika hendak beri’tikaf, beliau shalat shubuh kemudian memasuki tempat i’tikafnya… (HR. Jama’ah kecuali At-Tirmidzi).
29. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata: Adalah Rasulullah Saw jika beri’tikaf, beliau mendekatkan kepalanya kepadaku, maka aku menyisirnya, dan adalah beliau tidak masuk ke rumah kecuali karena untuk memenuhi hajat manusia (buang air, mandi, dll…) (HR. Al-Bukhary dan Muslim).
30. “Janganlah kalian mencampuri mereka (istri-istri kalian) sedang kalian dalam keadaan i’tikaf dalam masjid. Itulah batas-batas ketentuan Allah, maka jangan didekati” (Al-Baqarah:187).
31. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. ia berkata, telah bersabda Rasulullah Saw, setiap amal anak bani Adam adalah untuknya kecuali puasa, ia adalah untukku dan aku yang memberikan pahala dengannya. Dan sesungguhnya puasa itu adalah benteng pertahanan, pada hari ketika kamu puasa janganlah berbuat keji, jangan berteriak-teriak (pertengkaran), apabila seorang memakinya sedang ia puasa maka hendaklah ia katakan: “Sesungguhnya saya sedang puasa”. Demi jiwa Muhammad yang ada di tangan-Nya, sungguh bau busuknya mulut orang yang sedang puasa itu lebih wangi di sisi Allah pada hari kiamat daripada kasturi. Dan bagi orang yang puasa ada dua kegembiraan, jika ia berbuka ia gembira dengan bukanya dan bila ia berjumpa dengan Rabbnya ia gembira karena puasanya (HR. Al-Bukhary dan Muslim).
32. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata, sesungguhnya Nabi Saw telah bersabda, barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan bohong dan amalan kebohongan, maka tidak ada bagi Allah hajat (untuk menerima) dalam hal ia meninggalkan makan dan minumnya (HR. Jama’ah Kecuali Muslim). Maksudnya, Allah tidak merasa perlu memberi pahala puasanya.
33. Bahwa sesungguhnya Nabi saw. bersabda kepada seorang wanita Anshar yang sering di panggil Ummu Sinan: Apa yang menghalangimu untuk melakukan haji bersama kami? Ia menjawab: Keledai yang ada pada kami yang satu dipakai oleh ayahnya si fulan (suaminya ) untuk berhaji bersama anaknya sedang yang lain di pakai untuk memberi minum anak-anak kami. Nabi pun bersabda lagi: Umrah di bulan Ramadhan sama dengan mengerjakan haji atau haji bersamaku (HR. Muslim).
34. “Apabila datang bulan Ramadhan kerjakanlah umrah karena umrah di dalamnya (bulan Ramadhan) setingkat dengan haji (HR. Muslim).
Ayat dan hadits-hadits di atas memberi pelajaran kepada kita bahwa dalam mengamalkan puasa Ramadhan kita perlu melaksanakan adab-adab sebagai berikut:
1. Berbuka apabila sudah masuk waktu Maghrib (dalil 6). Sunnah berbuka adalah disegerakan, yakni sebelum melaksanakan shalat Maghrib dengan makanan yang ringan seperti kurma, air saja, setelah itu baru melaksanakan shalat (dalil 2, 3, dan 4). Tetapi apabila makan malam sudah dihidangkan, maka terus dimakan, jangan shalat dahulu (dalil 6).
2. Makan sahur (dalil 7 dan 8). Adab-adab sahur: dilambatkan sampai akhir malam mendekati Shubuh (dalil 9 dan 10) dan jika pada tengah makan atau minum sahur lalu mendengar adzan Shubuh, maka sahur boleh diteruskan sampai selesai, tidak perlu dihentikan di tengah sahur karena sudah masuk waktu Shubuh. (dalil 11 dan 12). Imsak tidak ada sunnahnya dan tidak pernah diamalkan pada zaman sahabat maupun tabi’in.
3. Lebih bersifat dermawan (banyak memberi, banyak bershadaqah, banyak menolong) dan banyak membaca al-Qur’an (dalil 13).
4. Menegakkan shalat malam/shalat tarawih dengan berjama’ah dan lebih digiatkan pada sepuluh malam terakhir (dalil 14, 15, dan 16). Cara shalat tarawih adalah dengan berjama’ah (dalil 19), tidak lebih dari 11 (sebelas) raka’at, yakni salam tiap dua raka’at dikerjakan empat kali, atau salam tiap empat raka’at dikerjakan dua kali dan ditutup dengan witir tiga raka’at (dalil 17), dibuka dengan dua raka’at yang ringan (dalil 18).
5. Berusaha menepati Lailatul Qadar pada 10 malam terakhir, terutama pada malam-malam ganjil. Bila dirasakan menepati Lailatul Qadar hendaklah lebih giat beribadah dan membaca : “Yaa Allah Engkaulah pengampun, suka kepada keampunan maka ampunilah aku” (dalil 25 dan 26).
6. Mengerjakan i’tikaf pada sepuluh malam terakhir (dalil 27). Cara i’tikaf: setelah Shalat Shubuh lalu masuk ke tempat i’tikaf di masjid (dalil 28), tidak keluar dari tempat i’tikaf kecuali ada keperluan yang mendesak (dalil 29), dan tidak mencampuri istri selama i’tikaf (dalil 30).
7. Mengerjakan umrah (dalil 33 dan 34).
8. Menjauhi perkataan dan perbuatan keji dan menjauhi pertengkaran (dalil 31 dan 32). Wallahu a’lam bish-shawab. (Sumber: Ustadz Abu Rasyid, sabah.org.my).*
Maroji’1. Al-Qur’anul Kariem, 2. Tafsir Aththabariy. 3. Tafsir Ibnu Katsier. 4. Irwaa-Ul Ghaliel, Nashiruddin Al-Albani. 5. Fiqh Sunnah, Sayyid Sabiq. 6. Tamaamul Minnah, Nashiruddin Al-Albani.*