Jakarta - Mobil listrik kini telah ramai dikembangkan sebagai alternatif kendaraan yang ramah lingkungan. Biasanya, mobil ini rata-rata bisa dikendarai hingga 180 mil alias 280 km sebelum habis baterai.
Seperti dikutip dari, Torque News, Senin (16/7/2012), perusahaan mobil listrik asal Denmark, ECOmove, sedang mengembangkan mobil listrik yang bisa tahan sampai 500 mil atau setara 800 km sebelum harus di-charge kembali.
Mobil itu nantinya memakai teknologi Modular Energy Carrier (MECC), hasil inovasi bersama ECOmove, Insero E-Mobility, dan Serenergy.
Pabrikan asal Denmark itu sebelumnya sudah mengeluarkan mobil listrik mungil bernama QBEAK. Mobil itu merupakan salah satu kendaraan listrik yang memiliki sistem modul battery pack yang terdiri dari enam modul kekuatan kendaraannya yang bisa bertahan 4,7 kWh dengan kapasitas energi maksimum 27 kWh.
Mobil QBEAK bisa ngebut sampai sampai 180 mil (300 km) dengan kecepatan tertinggi 120 km/jam.
Kendaraan mungil QBEAK ini mampu menampung sampai 6 orang dengan interior yang fleksibel karena bisa diatur sesuai penggunaannya. Mobil ini khusus dirancang dengan konsep 'recyclability', yaitu menggunakan bahan-bahan dari barang bekas industri yang telah diolah kembali. QBEAK diharapkan bisa diproduksi sampai akhir tahun 2012.
Bahkan, produsen sudah mau menerima pesanan warga yang berminat memiliki mobil listrik tersebut. Indonesia juga tak mau ketinggalan, pemerintah sudah melakukan pengembangan mobil listrik sendiri.
Kemampuan mobil listrik made in Depok buatan dari Dasep Ahmadi ini mampu menempuh 150 km untuk satu kali strum atau dengan jarak dari Jakarta ke Bandung. Mobil ini menggunakan baterai Lithium 36 dengan kapasitas baterai 21 kWh yang bisa diisi ulang.
Mobil listrik ini bisa melakukan pengisian di rumah dengan tegangan 220 V dengan memakan waktu selama 4-5 jam agar baterai bisa terisi penuh. Kemungkinan dalam 2 tahun nanti, mobil listrik ini akan sanggup menempuh jarak hingga 300 km untuk sekali pengisian baterai.
Mobil listrik yang ada di Indonesia ini juga memiliki keunggulan, yaitu ramah lingkungan dan hemat bagi pengendaranya. Seperti yang telah dijelaskan oleh Dahlan Iskan sebagai Menteri BUMN, "Kalau pakai mobil seperti ini dengan bensin, 1 bulan anda bisa habis Rp 300-400 ribu untuk beli BBM. Kalau pake mobil ini,pakai Rp 50-60 ribu per bulan. Untuk beli listriknya."
Dahlan juga menjelaskan bahwa mobil listrik ini harus terus dikembangkan untuk mencapai mutu terbaik dan diharapkan harga mobil listrik bisa terjangkau atau tidak akan lebih mahal dari mobil konvensional.
Pemerintah akan menyusun regulasi untuk mobil listrik tersebut, dirumuskan oleh Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan,Menteri Perdagangan, Menteri Keuangan, Menristek, Menteri lingkungan Hidup, dan Menteri BUMN terkait dengan penyelesaian peraturan untuk kendaraan listrik mengenai STNK dan BPKB-nya.
(ang/ang)
Sumber: http://finance.detik.com/read/2012/07/16/141351/1966341/1036/denmark-kembangkan-mobil-listrik-tahan-800-km-sekali-charge
Tidak ada komentar:
Posting Komentar