Menurut Tossi, Rizzo & Carol (1994):
“..a group of people. Working toward objectives, which develops & maintains relatively stable & predictable behavior patterns, even though the individuals in the organization may change. Usually we describe organizations in term of how they differ on three dimensions: complexity, formalization & centralization..”
Tiga dimensi dari organisasi:
- Complexity (kemajemukan): beragamnya kegiatan, fungsi, pekerjaan & jumlah lapis organisas
- Formalization (formalisasi): mengacu pd adanya kebijakan, prosedur & aturan yg membatasi pilihan dari para anggota
- Centralization (pemusatan): berkaitan dengan penyebaran dari daya (power) & wewenang (authority)
Tiga rancangan design organisasi yg umum:
- Rancangan organisasi: struktur yg sederhana ditandai dengan departementalization yg sedikit, span of control yg lebar, kewenangan dipegang oleh satu orang & formalisasi sedikit.
- Birokrasi: adalah suatu struktur dengan tugas-tugas yg beroperasi sangat rutin yg dicapai melalui spesialisasi.
- Struktur matriks: pada struktur ini, setiap bawahan memiliki dua atasan yg mengkombinasi dua bentuk departementalisasi.
Menurut Tossi, Rizzo & Carol:
- Organisasi Mekanistik: organisasi yang fromalisasinya tinggi, tata tingkat yg kaku, kerja yang berulang-ulang & ketat, anggaran yang distandarisasi, pengambilan keputusan terpusat.
- Organisasi Organik: formalisasi rendah, kerja tidak rutin, batasan pekerjaan tidak ketat, struktur & tugas kerja yang lentur, konflik antar para professional.
- Organisasi campuran dominasi teknologi: formalisasi dibidang pemasaran tinggi, dibidang teknologi rendah, staff sangat terampil, saluran-saluran pemasaran yang terpatok.
- Organisasi campuran dominasi pasar: formalisasi dibidang teknologi tinggi, dibidang pemasaran rendah, pemasaran berpengaruh besar, interface management problem.
Pengembangan Organisasi adalah:
- Yang direncanakan.
- Yang dampaknya mencakup seluruh organisasi .
- Yang dimanajemeni oleh puncak .
- Untuk meningkatkan efektifitas & kesehatan organisasi.
- Intervensi-intervensi yg direncanakan ke dalam proses-proses organisasi dengan menggunakan pengetahuan keprilakuan. (Beckhard, 1969)
Kriteria kesehatan suatu organisasi
- Kemampuan menyesuaikan diri: untuk memecahkan masalah & bereaksi terhadap tuntutan lingkungan yg berubah-ubah.
- Satu rasa identitas: pengetahuan & pemahaman dari organisasi tentang apa dirinya, tujuannya & apa yg harus dilakukan.
- Kemampuan untuk menguji kenyataan: kemampuan untuk mencari & memilih, secara cermat mengamati & secara tepat menginterpretasi milik nyata dari lingkungan, khususnya yg memiliki relevansi bagi berfungsinya organisasi
- Pemaduan (integration): keterpaduan antara sub-bagian dari keseluruhan organisasi sehingga bagian-bagiannya tdk bekerja at cross purpose.
Berbagai teknik intervensi yg digunakan dalam pengembangan organisasi:
- Teknik Umpan balik Survey (Survey Feedback): upaya bersama antara organisasi & konsultan PO dalam mengembangkan kuesioner, menggunakannya untuk mengumpulkan data tentang organisasi, menganalisa data & menggunakan interpretasi sebagai dasar untuk perubahan.
- Konsultasi Proses (Process Consultation): pemusatan pada komunikasi, peran & fungsi anggota dalam kelompok, norma-norma, kepemimpinan & otoritas dan koorporasi serta kompetisi antar kelompok
- Pembentukan Tim (team building): memperkuat identifikasi diri anggota tim dengan kelompok kerjanya, membantu kelompok utk belajar berfungsi secara lebih efektif & meningkatkan keterpaduan antara kelompok kerja yg ada dlm keseluruhan organisasi
Tiga jenis Pembentukan Tim (siegel & Lane, 1987):
- Teknik Analisis Peran: meningkatkan efektifitas tim dgn cara memperjelas harapan & kewajiban setiap anggota
- Pertemuan Diagnostik Kelompok Keluarga: para anggota tim mendapat peluang untuk mengkaji unjuk krj mereka utk menghilangkan perilaku yg tdk baik & memperkuat prilaku efektif
- Pertemuan Pembentukan Tim Kelompok Keluarga: untuk meningkatkan dengan cara mana kelompok berfungsi, dapat timbul berdasarkan pertemuan diagnostik sebelumnya
Batasan Budaya Organisasi menurut Schein (1992): “..a pattern of shared basic assumptions that the group learned as it solves its problems of external adaptation & internal integration that has worked well enough to be considered valid & therefore to be taught to new members as the correct way to perceive, think & feel in relation to those problem..”
Batasan budaya organisasi menurut Tossi, Rizzo, Carol (1994): “..the patterned way of thinking, feelinng and reacting that exist in an organization or its subsectors. It is the unique mental programming of that organization, which is a reflection of its modal organization personality..”
Empat modal kepribadian organisasi
- Organisasi mengembangkan nilai-nilai selama sosialisasi utk dapat mengakomodasi terhadap jenis-jenis organisasi di masyarakat
- Proses seleksi men-screen out mereka yg tdk cocok & sosialisasi organisasi mengubah mereka yg masuk organisasi
- Reward dlmorganisasi secara selektif mengukuhkan kembali perilaku & sikap-sikap tertentu saja
- Keputusan untuk promosi biasanya memperhitungkan unjuk krj & kepribadian dari calon
Berdasarkan Tosi, Rizzo, Carol:
1. Pengaruh umum dari luar yg luas
2. Pengaruh nilai-nilai yg ada dimasyarakat
3. Faktor-faktor spesifik dari organisasi
4. Nilai-nilai dasar dari koalisi dominan
Berdasarkan model Cagliardi:
- Nilai-nilai dasar dari koalisi dominan: kelompok yg memiliki kekuasaan & kendali paling banyak
- Strategi primer: mempertahankan identitas budayanya dgn cara menyebarluaskan nilai-nilai dominannya
- Strategi sekunder: diimplementasi dengan menterjemahkan nilai-nilai dari koalisi dominan kedalam praktek, kebijakan & produk / jasa organisasi:
- Ø Strategi instrumental: cara-cara nilai-nilan & keyakinan diungkapkan kedalam apa yg dapat organisasi lakukan & bagaimana melakukannya
- Ø Strategi ekspresif: beroperasi dlm bidang simbolik & berusaha untk melindungi stabilitas
Berdasarkan O’Reilly, Chatman & Caldwell:
- Innovation & risk taking: mencari peluang baru, mengambil resiko, eksperimen, tdk merasa terhambat oleh kebijakan & praktek-praktek normal
- Stability & security: mengahrgai hal-hal yg dapat diduga sebelumnya
- Respect for people: memperlihatkan toleransi, keadilan & penghargaan terhadap orang lain
- Outcome orientation: memiliki perhatian & harapan g tinggi terhadap hasil, capaian & tindakan
- Team orientation & collaboration (orientasi tim & kolaborasi): bekerja secra terkordinasi & berkolaborasi
- Agresiveness & competition: mengambil tindakan-tindakan tegas di pasar-pasar dlm menghadapi para pesaing
Berdasarkan Robbins (1998): 7 ciri utama Esensi Budaya Organisasi
- Inovasi & pengambilan resiko: sejauh mana karyawan didukung untuk menjadi inovatif & berani mengambil resiko
- Perhatian terhadap detail: sejauh mana karyawan diharapkan menunjukkan kecermatan, analisi & perhatian terhadap detail
- Orientasi keluaran: sejauh mana manajemen lebih berfokus pd hasil-keluaran
- Orientasi ke orang: sejauh mana keputusan yg diambil manajemen ikut memperhitungkan dampak dari keluaran terhadap karyawan
- Orientasi team: organisasi seputar kelompok daripada seputar perorangan
- Keagresifan: sjauh mana orang-orang lebih agresif & kompetitif
- Stabilitas: sejauh mana kegiatan keorganisasian lebih menekankan status quo dibandingkan dengan pertumbuhan
Berdasarkan Schein (1994) 7 unsur dari Budaya Pembelajaran
- Perhatian terhadap orang: ada perhatian yg sama untuk semua orang yg berkepentingan
- Keyakinan bahwa org dapat & mau belajar & menilai pembelajaran & perubahan sebagai penting
- Perlu adanya keyakinan bahwa dunia sekitar dapat diubah / ditempa
- Organisasi perlu ada waktu yg kendor, waktu yg digunakan untuk pembelajaran yg menghasilkan, tp sama pentingnya harus ada keanekaragaman yg cukup dari orang-orang
- Pada tingkat organisasi harus ada keikatan bersama terhadap komunikasi terbuka & luas
- Perlu dikembangkan satu keikatan bersama untuk belajar berpikir secara sistemic
- Dunia makin menjadi majemuk & koordinasi & kooperasi yg saling tergantung semakin menjadi penting
Sumber:http://tekkind.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar